LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Ketentuan Umum
a. Pekerjaan
yang dimaksud ialah mengenai pelaksanaan pekerjaan pengadaan, pemasangan dan
penyetelan instalasi pemadam kebakaran (FIRE PROTECTION INSTALATION) yang
terdiri dari instalasi- instalasi Fire
Hydrant, Fire Extinguisher dan Fire Alarm.
b. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik
oleh orang-orang yang ahli. Untuk pelaksanaan khusus Pemborong harus memberikan
surat
pernyataan yang membuktikan bahwa pelaksananya memang mempunyai pengalaman dan
kecakapan tersebut.
c. Semua
barang dan peralatan yang dipergunakan untuk instalasi harus baru dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan. Jika barang dan peralatan tersebut tidak
ditentukan dalam Rencana Kerja & Syarat maka peralatan tersebut harus
peralatan yang normal dipakai.
d. Mengikuti
ketentuan pekerjaan instalasi plambing.
e. Selama
pekerjaan berlangsung Pemborong harus mengembalikan pada keadaan semula,
misalnya bila terjadi pembobokan
dinding, lantai dan sebagainya. Pembobokan ini baru dilaksanakan setelah
mendapat izin tertulis dari Direksi.
f. Penyediaan
material dan pemasangan sleeves/sparing menjadi tanggung jawab Pemborong.
g. Setelah
pekerjaan instalasi selesai, Pemborong harus melaksanakan :
- Gambar yang sesuai dengan instalasi (AS Built Drawing).
Sesudah pekerjaan
instalasi selesai Pemborong yang bersangkutan harus membuat dan menyerahkan
gambar yang sesuai dengan instalasinya.
Gambar
tersebut harus memberikan informasi dan
instruksi lengkap mengenai instalasi secara keseluruhan untuk memudahkan
pemeliharaan dan operasi. Diserahkan dalam masing-masing 4 (empat) set.
- Melatih Operator.
Sesudah
pekerjaan selesai dan berjalan baik, Pemborong harus menyediakan tenaga yang
cukup untuk memberikan latihan kepada operator-operator yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas, Pemborong diwajibkan pula menyerahkan Dokumen Cara Operasi
maupun pemeliharaan dari sistim tersebut.
- Masa Pemeliharaan.
Pemborong
harus menyediakan tenaga yang cakap untuk pemeliharaan terhadap instalasi yang
telah dipasangnya selama 3 (tiga) bulan dihitung dari masa penyerahan
instalasi. Pemborong harus bersedia datang sewaktu-waktu jika terjadi problema
atau kerusakan serta memperbaikinya segera.
- Pemeriksaan.
Sistem
instalasi yang telah terpasang harus diadakan pemeriksaan dengan baik sesuai
peraturan yang berlaku. Pemborong harus mengadakan pengetesan yang dihadiri
oleh Direksi untuk menentukan apakah pemeriksaan dilakukan dengan baik. Untuk
ini Pemborong harus menyiapkan Berita Acara.
3.2. SISTEM
PEMADAM KEBAKARAN
3.2.1 Fire Extinguisher
a. Uraian umum.
Untuk keperluan pencegahan kebakaran
secara manual selain penyediaan hydrant box harus disediakan pula tabung-
tabung fire extinguisher.
Gambar-gambar menunjukkan letak dan type
dari fire extinguisher secara garis
besar dimana area yang harus
diproteksi dengan fire extinguisher jenis dan kelas tertentu.
b. Standard.
Standard yang dipakai harus sesuai dengan
peraturan- peraturan yang dikeluarkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran DKI, PU dan
Depnaker.
Sistem secara keseluruhan harus sesuai
dengan peraturan tersebut.
c. Spesifikasi
peralatan.
- Jenis
portable lengkap dengan rail hose dan nozzel, dipasang tergantung pada dinding setinggi 1,2m dari finish floor.
- Memiliki
name plate dengan data-data jenis media, klassifikasi pemadam, penggunaan, masa berlaku dan pengisian kembali.
d. Peralatan
Fire Extinguisher.
Portable
Fire Extinguisher.
Bahan
yang dipakai untuk keperluan ini ialah serbuk kimia multipurpose
dry chemical (DCP) dan CO2, dengan spesifikasi sebagai
berikut :
* Serbuk
kimia kering, multi purpose dry chemical :
- Kapasitas/berat bersih :
(2 ~ 2,5) kg
- Tabung : iron steel, dengan di cat bakar.
- Test
press : 20
kg/cm2
- Bracket : mild steel
plate
* -
CO2 : 4~6 kg, untuk
ruang panel dan ruang
pompa
- CO2
(dengan trolley) : 23
kg untuk ruang genset.
3.2.2 Fire Hydrant
a. Uraian umum.
Gambar
instalasi Fire Hydrant menunjukkan letak dari fire hose dan instalasi pipingnya
secara garis besar, fire hose dapat memproteksi area sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
b. Standard.
Standard
yang dipakai harus sesuai dengan peraturan- peraturan yang dikeluarkan oleh
Dinas Pemadam Kebakaran PU, serta standard NFPA yang mendukung system tersebut.
c. Sistem.
Sistem
pemadam kebakaran Fire hydrant menggunakan unit pompa-pompa listrik yang bekerja
secara otomatis bila terjadi keadaan darurat.
Karakteristik pompa seperti
terlihat pada gambar daftar peralatan.
- Kelengkapan pompa adalah sebagai berikut ;
* Panel
control
* Pressure
gauge
* Pressure
switch
* Anti water
hammer, check valve
* Flexible
joint (standard pressure rating 150 psi)
* Gate valve
* Foot valve
* Strainer
* Savety
Relief Valve diameter 100 mm. Dan perlengkapan lain sesuai dengan standar
sistem.
d. Type peralatan.
Type
peralatan harus dipilih sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan dapat
berfungsi dengan baik, sesuai dengan peraturan yang berlaku dan ketentuan-
ketentuan di bawah ini :
1. Fire Hydrant System.
- Pipa.
Bahan : Black steel pipe (dilas)
Standard : Sch - 40
untuk
instalasi under ground
pipa - pipa diberi pelapis/plinkut
bitumastic sheet.
- Fitting.
Jenis
sambungan : welded joint, flange joint
Standard :
bahan dan pabrik yang sama dengan pipa.
- Fire Hydrant Box.
Indoor
type cabinet meliputi :
Bahan :
Steel plate, dicat
merah ( cat bakar) dan
lengkap dengan tulisan petunjuk, lubang pipa diameter 65 mm dan 40
mm.
Ukuran :
125 x 80 x 18 cm
Hose
rack : cast iron dilapisi bronze
H o
s e : panjang 30 meter, bahan asbes
Hose nozzle :
diameter 65 mm, 2 macam spray.
Bahan brass chrom plated.
Angle
valve/land : diameter 65 mm lengkap
dengan coupling yang sesuai dengan standard dinas pemadam kebakaran Hydrant box
termasuk penempatan fire alarm (push button, fire lamp, alarm dan lain-lain).
- Pillar hydrant.
Type :
two way ( 100 x 65 x 65 ) free standing
Hose
& Nosel : diameter 65mm, panjang
30m lengkap dengan
hose dan coupling yang
dapat dihubungkan dengan pillar hydrant.
Peralatan
hose untuk pillar hydrant ini juga di- tempatkan di Ruang Satpam 2 set.
- Fire Brigade Connection.
Banyak : 1 buah
Type :
siamese (two way type), free standing
Ukuran : 100 x 65 x 65
-
Automatic Air vent diameter 25 mm
Fungsi :
melepaskan udara yang berkumpul dan ujung pipa tegak.
Type :
double air valve
- Gate valve/Globe valve/Check valve (non
return valve)
Type : OS & Y (Rising stem)
Merk :
ex NBC atau setara.
Bahan : Brass/kuningan screwed
Diameter : 65 mm atau lebih kecil
Bahan : cast iron, flange end
Diameter : 80 mm atau lebih besar
Standard pressure rating :
150 psi/ 10 kg/cm2
- Pressure gauge.
Diameter dari dial
penunjuk :
diameter 150 mm.
Penunjukkan tekanan minimal 2 (dua) kali
working pressure dengan skala metric/british.
Tapping
dengan stop Valve.
- Kelengkapan untuk sistem kontrol.
* Drain valve
* Pressure switch
* Pressure gauge
* Flow switch
* Main stop valve
* Alarm gong, dsb
Dan
lain-lain perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan standar Dinas Kebakaran.
PEKERJAAN
INSTALASI
1 Ketentuan Umum
a. Tata
cara pelaksanaan yang tercantum dalam peraturan pembangunan yang harus
betul-betul ditaati antara lain Dinas Pemadam Kebakaran PU dan NFPA, UL, FM,
kecuali bila dibatalkan oleh Rencana Kerja & syarat.
b. Pemborong diharuskan.
- Mengirimkan contoh bahan yang akan
digunakan.
- Menyerahkan shop drawing yang disetujui
Direksi.
- Menyerahkan brosur dan gambar detail
peralatan yang akan digunakan sebelum dilakukan pemesanan untuk disetujui oleh
Direksi.
- Menyediakan peralatan yang baik untuk
pelaksanaan seperti water pass, water pump, pipe cutters, pipe dan tube
threaders, meteran, megger test dan lain- lain.
c. Apabila Direksi meragukan kwalitas bahan atau
alat tertentu, maka bahan tersebut akan dikirimkan ke Laboratorium Penyelidikan
Mutu Bahan atas biaya Pemborong dan alat dimaksud harus segera diganti bila
ternyata kualitasnya tidak sesuai.
d. Bahan yang dinyatakan tidak baik oleh
Direksi, Pemborong harus menyingkirkan bahan tersebut keluar lapangan dalam jangka
waktu 2 (dua) hari.
2 Gambar-gambar
a. Pemborong
wajib membuat gambar detail untuk pelaksanaan pekerjaan (shop drawing) dan
perubahan- perubahannya bila terjadi.
Harus membuat gambar yang sesuai
dengan instalasi terpasang (as built
drawing) sebelum acara penyerahan pekerjaan.
b. Gambar Kerja dan Gambar Detail untuk pekerjaan
harus selalu berada di lapangan setiap waktu. Gambar tersebut dalam keadaan
jelas, dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-perubahan terakhir.
c. Ukuran pokok pembagiannya, seluruhnya telah
tercantum dalam gambar kerja dan detail. Ukuran tersebut merupakan ukuran
efektif/bersih, atau ukuran dalam keadaan jadi. Oleh karena itu dalam
pelaksanaan maupun pemesanan ukuran-ukuran harus diperhitungkan sebagai ukuran
efektif.
3 Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi,
Pemborong diwajibkan mengetahui lintasan dan posisi dari instalasi listrik,
ground sistim, air dan sanitasi yang ada hubunganya dengan pekerjaan
sistem penanggulangan bahaya kebakaran
ini, dalam bentuk shop drawing.
- Jika didalam melaksanakan pekerjaan ada
salah satu bagian instalasi yang sukar dilaksanakan. Pemborong wajib membuat
laporan tertulis dan hal tersebut segera dibicarakan dengan Direksi.
- Pekerjaan dapat dilaksanakan selesai dan
diterima apabila telah dilakukan test dan dinyatakan baik secara tertulis oleh
Direksi.
- Sambungan pipa digunakan sambungan las
(welded joint) dengan menggunakan elektroda las yang berkwalitas baik, sesuai
persetujuan pengawas.
- Pada penyambungan pipa dengan menggunakan
flens perlu dilengkapi dengan ring type gasket untuk menjamin sambungan
terhadap kebocoran.
- Semua pipa baik yang tampak atau yang
ditanam diharuskan diberi lapisan pelindung lead meni. Pipa yang ditanam
ditanah diharuskan dilapisi lagi dengan aspal, dan dibalut dengan anyaman rami
beraspal.
- Pelaksanaan water proofing terhadap pipa
dilakukan sebelum pemasangan dan pada pelaksanaan pekerjaan penyambungan.
- Pipa-pipa diharuskan ditest terhadap kebocoran,
sebelum dilakukan pengurugan. Pengetesan
wajib diketahui dan disetujui Direksi.
- Pengetesan yang gagal, termasuk biaya dan
peralatan yang diperlukan untuk perbaikan ditanggung oleh Pemborong.
- Sebelum pekerjaan dimulai Pemborong wajib
menyerahkan gambar kerja, daftar dan brosur material/equipment yang akan
dipasang.
- Pekerjaan listrik untuk instalasi hydrant
adalah mencakup sistem otomatis pompa, antara lain :
* Instalasi dari pompa dan kelengkapannya
sampai panel pompa.
* Instalasi dapat dibuat interconnect
dengan sistem fire alarm.
- Instalasi pipa harus dilengkapi dengan
penggantung pipa, support dengan jarak tertentu dan memenuhi syarat.
- Kedalaman pipa yang ditanam di dalam tanah
harus diperhitungkan terhadap jalur yang memotong jalan. Pipa yang memotong
jalan harus ditanam sampai suatu kedalaman minimal 1.20 meter dari permukaan
jalan.
- Commissioning dan testing dari peralatan
yang terpasang wajib dilaksanakan untuk mengetahui bahwa pekerjaan pemasangan
peralatan/equipment adalah baik dan benar.
- Pompa dapat bekerja secara otomatis maupun
manual dan dapat dimatikan secara manual.
- Setiap minggu dilakukan pengujian
perlengkapan start otomatis pompa, pemborong memasang papan petunjuk pada ruang pompa. Pompa dijalankan selama minimal 15 menit.
- Daya listrik yang disediakan harus menjamin
tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan pompa setiap saat.
- Pada panel-panel pompa kebakaran harus
diberi tanda dengan jelas yang bertuliskan :
POMPA KEBAKARAN JANGAN DIMATIKAN WAKTU
KEBAKARAN.
- Setiap untuk keperluan perbaikan, panel
listrik pompa kebakaran harus tetap pada posisi
“ON”.
- Lampu peringatan bahwa ada aliran listrik
dipasang dengan pompa agar operator dapat dengan mudah melihatnya.
- Commissioning dan testing dari peralatan
yang terpasang wajib dilaksanakan untuk mengetahui bahwa pekerjaan pemasangan
peralatan/equipment adalah baik dan benar.
- Pompa harus dengan konstruksi sebagai
berikut :
Type : Centrifugal, Horizontal Split-Case
standard NFPA 20, UL, FM.
Casing & Cover Shaft :
Cast Iron atau Cast Steel,
Stainless Steel.
Impeller, sleeve : Bronze
wearing
rings
Shaft seal : Mechanical seal
Kabel daya : 2 source cable
Pompa dan penggerak dihubungkan dengan
direct couple:
- Control dari
seluruh motor harus dengan
standart untuk kebakaran
- Dibawah
3 kW motor distart langsung (direction
line), diatas 3 kW harus dengan star delta.
TEST FIRE PROTECTION SYSTEM
1 Hydrant Pump
System kerja : automatic/manual
Terdiri dari 2 buah
pompa :
jockey pump 1 buah & diesel pump 1 buah
a.
Fungsi Jockey pump.
Untuk
menstabilkan tekanan air didalam instalasi pipa, akibat kebocoran atau keadaan
lain.
b. Fungsi diesel pump
Diesel pump
berfungsi sebagai pompa utama, untuk mengatasi kebakaran, sumber daya dari
Diesel terpadu "Start" otomatis dan "stop" manual
c. Pompa-pompa secara otomatis tidak bekerja
apabila didalam reservoir dalam keadaan minimal (kosong).
2 Prosedur Test
a. Sebelum perlengkapan hydrant ini dicoba,
maka terlebih dahulu pipa instalasi
hydrant ini di bersihkan / flushing dan
ditest dulu mengenai kebocorannya.
Dengan mengisi
air ke instalasi dengan pompa mekanik
diharuskan minimal 15 kg/cm2 dan tidak ada
penurunan selama 24 jam.
b. Kalau pipa instalasi hydrant sudah dalam
keadaan baik (tidak bocor) maka pengecekan equipment lainnya dapat dilaksanakan.
c. Pengecekan pompa.
- Kopel as pompa dan motor pada pabrik yang
resmi.
- Diperiksa kopling dan poros pompa dengan
electro motor, dalam keadaan as atau tidak.
-
Kedudukan pompa pada fondasi/base
harus benar-benar water pass atau tidak dan baut-bautnya diperiksa apakah ada yang kendor atau lepas.
- Secara manual, impeller
(baling-baling)pompa, harus dapat diputar dengan ringan pakai tangan.
- Power
yang masuk ke terminal pompa dari panel pompa diperiksa, phase demi phase
dengan tegangan 220/380 Volt.
- Setelah itu kearah pompa dialirkan tegangan
dan dilihat putaran baling-baling dari pompa. Arah putaran harus clock wise
(searah jarum jam).
- Pemeriksaan RPM : pompa dijalankan semua,
kran-kran ditutup.
Amper setiap phasa diperiksa/diukur.
RPM yang diharuskan untuk pompa ini berkisar 2800 - 3000, sesuai dengan
spesifikasi.
Kran-kran dibuka perlahan-lahan
dan dicheck ampernya.
Dan amper
akan naik sampai titik maksimal (full kapasity sesuai besar kilo watt dari pada
electro motor).
- Sesudah diketahui besar amper, dilakukan
pengecekan tekanan kerja pada
masing-masing pompa tersebut.
- Test.
*
Jockey pump.
Posisi
kran pada pipa test dibuka,air dibuang, maka secara otomatis tekanan air akan
berkurang, dan jockey pump bekerja, dan pada tekanan tertentu pompa akan
berhenti (disini pompa diset pada 16,2 kg/cm2
untuk ON, sedangkan 16,5 kg/cm2 untuk OFF).
* Main
Diesel Pump
Posisi
kran pada pipa test dibuka, pada
tekanan 16 kg/cm2 electric pump akan bekerja. Posisi kran
ditutup, tekanan akan turun
sampai 12 kg/cm2 dan Pompa Diesel akan
bekerja.
- Dalam pengetesan ini kalau dengan sistim
otomatis, maka selector untuk panel, diswitch pada posisi otomatis.
- Sedangkan untuk sistim manual, selector
switch berada pada posisi manual.
Menghidupkan dan mematikan dengan cara
menekan push-button.